Melaksanakan Ibadah haji memang menjadi kewajiban bagi para muslim yang mampu untuk melakukannya, sehingga banyak orang Indonesia yang melakukannya. Bahkan banyak kaum muslim yang memimpikan untuk bisa melakukan ibadah haji tersebut sampai mencoba menabung untuk melakukannya. Tapi tentunya kalian perlu tahu dulu bagaimana prosedur dan tahapannya supaya bisa melakukannya dengan baik dan benar.
Berikut ini kami akan jelaskan bagaimana sih tahapan dari pelaksanaan ibadah haji tersebut supaya kalian bisa melaksanakannya dengan baik.
Ihram
Proses yang pertama itu adalah Ihram di mana ini adalah hal yang wajib dilakukan untuk membuat ibadah haji yang dilakukan itu sah. Proses ini dimulai dari Miqat atau tempat tinggal masing-masing dan dilakukan sembari berniat dan membaca Talbiyah. Proses ini biasanya mempergunakan pakaian Ihram, namun kalian tidak perlu khawatir karena banyak jasa travel sudah menyediakan pakaian Ihram.
Bagi kalian yang mau memulai proses Ihram itu disarankan untuk melakukan mandi, wudhu, dan juga memotong kumis, bulu ketiak dan juga rambut kemaluan. Proses Ihram ini dimulai dari bulan Syawal sampai dengan nanti tanggal 9 Dzulhijjah.
Wukuf
Tahapan kedua adalah Wukuf yang dilakukan di padang Arafah di mana para jamaah haji harus berdoa dan meminta pengampunan dari Allah. Ada Sunnah saat melakukan Wukuf ini yaitu para jamaah bisa memperbanyak Dzikir dan juga sholat jamak Taqdim Qashar. Waktu yang terhitung Wukuf itu di mulai dari matahari terbenam tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit matahari di 10 Dzulhijjah.
Thawaf Ifadhah
Proses berikutnya adalah Thawaf Ifadhah di mana para jamaah akan memutari Ka’bah sebanyak 7 kali sembari mengumandangkan Talbiyah. Sebelum menjalankannya diharuskan membaca niat dan kemudian untuk pria harus bersuara nyaring dan untuk perempuan sebaliknya. Ini adalah kegiatan inti dari Haji, jadi kalau tidak dilakukan dengan benar maka ibadah Haji dianggap tidak sah.
Apabila saat melakukan kegiatan ini di tengah-tengah batal maka perlu mengambil wudhu dan mengulang kembali kegiatan ini. Bila waktunya sholat maka diwajibkan melakukan sholat berjamaah terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan kegiatan kembali. Setelah selesai melakukan kegiatan ini ada Sunnah untuk sholat di dekat makam Ibrahim atau bisa di Hijr Ismail.
Lihat juga : Tips Mempersiapkan Haji Untuk Calon Jamaah
Sa’i
Berikutnya ada Sa’i yang merupakan kegiatan berlari-lari kecil antara dua bukit yakni bukit Shafa dan juga Marwa. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 7 kali dan cara menghitungnya itu dari Shafa ke Marwa dihitung satu kali begitu juga sebaliknya ya. Apabila kalian memulai dari bukit Marwa maka kalian harus menambahkan satu kali lagi untuk kembali ke bukit Marwa tersebut.
Bila memungkinkan untuk sampai ke atas bukit maka harus sampai ke atas bukit, bila tidak maka di kaki bukitnya saja itu sudah cukup. Bila tidak bisa berjalan maka bisa mempergunakan kursi roda atau alat bantu yang lainnya untuk melakukan kegiatan ini.
Berada Di Muzdalifah
Proses berikutnya hanya untuk orang yang sehat dan mampu saja yakni menginap di Muzdalifah sampai matahari terbit. Di sini jamaah akan mengambil batu kerikil kecil yang nantinya akan dipakai untuk melempar Jumroh, jumlah batunya sekitar 49 sampai 70.
Melontar Jumroh
Kegiatan berikutnya adalah melempar batu yang sudah dikumpulkan tadi sebanyak 7 batu, namun harus dilakukan satu per satu.
Mencukur Rambut
Setelah melontar Jumroh selanjutnya adalah mencukur rambut, kewajibannya hanya perlu mencukur 3 helai rambut saja.
Melontar 3 Jumroh
Kegiatan berikutnya adalah melemparkan Jumroh kembali di 3 tempat yang berbeda sebanyak 7 batu kerikil juga. Tempat pertama itu di dekat arah Haratullisan yakni Jumrah Ula kemudian di Jumrah Wustha dan yang terakhir adalah Jumrah Aqabah. Pelemparan Jumroh ini harus dilakukan secara berurutan, apabila salah maka harus diulang sesuai dengan urutannya.
Pelemparan Jumroh ini harus menggunakan batu kecil atau kerikil tidak boleh menggunakan batu yang besar. Selain itu bila dalam kondisi sakit bisa diwakilkan selama masih pada waktunya, selain itu maka tidak akan sah.
Lihat juga : Kisah Perjalanan Haji Inspiratif Yang Terkenal
Bermalam Di Mina
Proses yang selanjutnya yakni menginap di mina selama 3 malam yakni di tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Terdapat 2 nafar di proses ini Nafar Awwal yang dilakukan selama 2 malam dan nafar Tsani itu adalah menginap 3 malam. Kalian bisa memilih di antara 2 Nafar ini, namun nabi Muhammad dulu menginap selama 3 malam di sini.
Thawaf Wada
Proses yang paling akhir adalah Thawaf Wada yang berarti para jamaah akan berdoa di depan pintu Masjidil Haram. Tidak diperkenankan untuk kembali ke hotel pada proses ini kecuali menunggu di depan hotel untuk menunggu barang atau jemputan. Untuk orang yang sakit atau sedang haid tidak diwajibkan untuk melakukan proses ini.